Desa Kinahrejo merupakan desa tempat tinggal Almarhum Mbah
Maridjan. Beliau adalah juru kunci merapi sampai beliau wafat pada tahun 2010
karena terkena awan panas atau sering disebut wedhus gembel pada erupsi
terkahir Gunung Merapi pada akhir tahun 2010.
Pada awalnya Kinahrejo merupakan Desa Wisata yang nyaman dan
sering digunakan oleh para pengunjung baik yang berasal dari dalam negeri
maupun mancanegara untuk menikmati keindahan dan pemandangan dari Gunung Merapi
dari lokasi yang relatif dekat. Selain untuk menikmati pemandangan wisatawan
juga datang untuk menonton pertunjukan upacara tradisional Labuhan Merapi.
Labuhan Merapi yang merupakan upacara adat yang diadakan setiap 30 Rajab. Adat
Labuhan Gunung Merapi merupakan rangkaian upacara yang dilaksanakan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam rangka peringatan jumenengan Ndalem (naik
tahta) Sri Sultan Hamengkubuwono X.
Setelah erupsi Gunung Merapi pada penghujung tahun 2010 yang
lalu, Kinahrejo menjadi salah satu lokasi dengan tingkat kerusakan terparah.
Banyak korban berjatuhan dan bangunan yang hancur akibat tersapu awan panas.
Namun, hal tersebut tidak menghalangi keinginan penduduk untuk bangkit. Setelah
mulai redanya erupsi Gunung Merapi, warga beserta relawan kembali membangun
desa-desa yang hancur akibat letusan Gunung Merapi.
Saat ini Kinahrejo yang masih dalam masa recovery sering
dimanfaatkan oleh para wisatawan untuk berwisata. Wisatawan dapat menjadi saksi
keganasan Letusan Gunung Merapi karena Kinahrejo merupakan saksi bisu dari
erupsi Gunung Merapi 2010 yang lalu. Selain berwisata, wisatawan dapat
berpartisipasi dalam penanaman kembali pohon-pohon di sekitaran Desa Kinarejo,
Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta
Dusun yang berjarak sekitar 5 km dari
puncak Gunung Merapi ini, sebelumnya dikenal sebagai jalur pendakian
favorit para pendaki gunung menuju Gunung Merapi.
Kinahrejo kini berubah menjadi obyek
wisata yang mampu menggerakkan roda ekonomi penduduk sekitar. Tak hanya
bertani dan beternak, kini masyarakat juga memiliki beragam profesi yang
mendukung kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata
Kinahrejo.
Memasuki kawasan wisata Kinahrejo, saya
membayar tanda masuk sebesar Rp 5.000 per orang. Cukup ekonomis jika
dibanding tempat wisata lain.
Jarak antara tempat parkir kendaraan
dengan obyek wisata yang cukup jauh, sekitar 1 km serta jalanan yang
menanjak cukup membuat kaki terasa pegal. Jika Anda tak mampu berjalan
menuju lokasi obyek wisata Kinahrejo, tersedia sewa motor dengan tarif
sebesar Rp 30.000 pulang pergi atau ojek motor dengan tarif Rp 20.000.
Anda juga bisa menyewa motor trail ataupun jeep terbuka.
Tempat wisata ini juga menyuguhkan pemandangan yang lain dari pada biasanya para wisatawan bisa melihat aktivitas para penduduk seperti mengambil pasir yang di sebabkan oleh erupsi gunung merapi dan yang paling menarik adalah terdapat batu alien mengapa di sebut batu alien karena batu ini membentuk wajah seperti alien.
Kemudian terdapat museum sisa harta yang isinya adalah semua benda benda yang terkena erupsi gunung merapi seperti bangkai hewan sapi,bangkai motor dan peralatan rumah tangga lainnya.
Bagi yang berminat untuk mengunjungi tempat wisata Erupsi Gunung Merapi dapat menghubungi
Nama: Dear Rista Raiza
Email: dearristaraiza@yahoo.co.id
No Hp: 085727001012